Kapolri: 8.315 Eks Jemaah Islamiyah Ikrar Setia NKRI, Indonesia Nihil Serangan Teror Sejak 2023

 

Polri Berhasil Dorong 8.315 Eks Anggota JI Ikrar Setia ke NKRI
Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kiri)

okeberita.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa Polri kini mengedepankan pendekatan lunak atau soft approach dalam menangani ancaman terorisme di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan melalui program pembinaan mantan narapidana terorisme secara terstruktur.

Hal ini disampaikannya dalam sambutan pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 Juli 2025.

Pendekatan ini bertujuan untuk membawa para mantan pelaku teror kembali ke tengah masyarakat, sekaligus menjauhkan mereka dari paham radikal yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.

8.315 Eks Anggota Jemaah Islamiyah Nyatakan Ikrar Setia ke NKRI

Dalam pidatonya, Kapolri mengungkapkan bahwa sebanyak 8.315 mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) telah menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Berhasil mendorong deklarasi oleh 8.315 eks anggota Jemaah Islamiyah yang berikrar setia dan kembali ke pangkuan NKRI," ujar Kapolri Listyo Sigit.

Deklarasi tersebut merupakan hasil dari pembinaan dan pemulihan ideologi terhadap para mantan anggota kelompok terlarang tersebut.

Indonesia Catat Nihil Serangan Teror Sejak Tahun 2023

Kapolri juga mengklaim bahwa Indonesia telah mencatat zero attack atau nihil serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga Juni 2025.

“Karena berhasil mewujudkan zero attack sejak tahun 2023 sampai dengan Juni 2025,” ucapnya.

Capaian ini dianggap sebagai hasil dari strategi keamanan yang konsisten dan terukur, terutama dalam bentuk pencegahan terhadap aksi-aksi yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.

Preventive Strike Jadi Pilar Strategi Polri

Menurut Kapolri, keberhasilan menjaga stabilitas keamanan nasional tak lepas dari strategi preventive strike yang dijalankan Polri. Strategi ini mengedepankan pencegahan dan deteksi dini untuk menggagalkan potensi ancaman sebelum benar-benar terjadi.

Pendekatan tersebut diterapkan dalam berbagai operasi pengamanan serta kegiatan intelijen, termasuk patroli cyber dan pemantauan terhadap jaringan-jaringan radikal.

Capaian Keamanan Dukung Sukses Agenda Nasional

Stabilitas keamanan yang dicapai dalam dua tahun terakhir menjadi dasar penting dalam menyukseskan berbagai agenda nasional dan internasional. Kapolri menyebutkan, situasi aman turut mendukung kelancaran:

  • Kunjungan kenegaraan pejabat asing
  • Event internasional
  • Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI
  • Perayaan hari besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Idulfitri 2025

“Capaian tersebut merupakan landasan awal kesuksesan dalam penyelenggaraan agenda nasional dan internasional,” tambah Listyo.

Deradikalisasi Jadi Bagian dari Reformasi Kultural

Program deradikalisasi yang diinisiasi Polri merupakan bagian dari reformasi pendekatan keamanan yang lebih humanis dan berkelanjutan.

Meski tidak dijelaskan secara rinci, pendekatan ini dikenal tidak hanya bersifat hukum, tetapi juga melibatkan aspek sosial dan kultural. Tujuannya adalah mendorong pemulihan ideologis dan reintegrasi eks pelaku teror ke dalam masyarakat.

Mengenal Jemaah Islamiyah: Ancaman Regional di Asia Tenggara

Jemaah Islamiyah (JI) adalah organisasi militan Islam yang berasal dari Indonesia. Kelompok ini bercita-cita membentuk negara Islam regional yang mencakup Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, hingga Thailand.

JI pernah terlibat dalam sejumlah serangan besar di Indonesia, termasuk Bom Bali tahun 2002, dan dianggap sebagai kelompok teror paling aktif di Asia Tenggara pada awal 2000-an.

Komitmen Polri Hadirkan Negara di Tengah Ancaman

Dengan berbagai langkah pencegahan dan pembinaan, Polri menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara dari ancaman terorisme.

“Menanggulangi ancaman terorisme sebagai wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat,” ujar Kapolri.

Langkah Polri ini sejalan dengan semangat negara hukum yang tidak hanya tegas, tetapi juga merangkul dan membina demi kedamaian jangka panjang.

Penutup: Stabilitas Nasional Butuh Kolaborasi Berkelanjutan

Pencapaian zero attack sejak 2023 dan ikrar setia ribuan eks anggota JI menunjukkan keberhasilan pendekatan persuasif dalam menjaga keamanan nasional.

Namun tantangan ke depan tetap ada. Oleh karena itu, kolaborasi antara aparat, masyarakat, dan seluruh elemen bangsa perlu terus diperkuat untuk memastikan keamanan dan kedamaian Indonesia tetap terjaga.

 sumber:inilah.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama